Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-walker-comment.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-walker-comment.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/comment-template.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/comment-template.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/blocks/image.php on line 1

Warning: Uninitialized string offset 0 in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/blocks/image.php on line 1

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831

Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/class-wp-recovery-mode.php:1) in /srv/users/shintaid/apps/shintaid/public/wp-includes/rest-api/class-wp-rest-server.php on line 1831
{"id":337,"date":"2021-07-26T15:47:27","date_gmt":"2021-07-26T08:47:27","guid":{"rendered":"https:\/\/shintaries.id\/?p=337"},"modified":"2021-07-26T15:47:27","modified_gmt":"2021-07-26T08:47:27","slug":"mekanisme-mempertahankan-bisnis-di-saat-pandemi","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/shintaries.id\/mekanisme-mempertahankan-bisnis-di-saat-pandemi\/","title":{"rendered":"Mekanisme Mempertahankan Bisnis di Saat Pandemi"},"content":{"rendered":"\n

Sudah lebih dari setahun kita berada di masa pandemi. Sudah 2x lebaran Idul Fitri (dan Idul Adha) yang kita alami dengan suasana prihatin. Namun keadaan tidak kunjung membaik. Apalagi sektor bisnis yang berdampak. Sebut saja beberapa industri pariwisata dengan perusahaan startup medium dan kecil yang sudah gulung tikar di awal-awal pandemi. Riskan tentunya memiliki bisnis yang ternyata harus diuji dengan badai pandemi.<\/p>\n\n\n\n

Memang awalnya kita tidak menyangka, virus corona yang awalnya berada nun jauh di Wuhan akan berdampak sedemikian besar terhadap perekonomian di sini, di Indonesia. Tidak hanya bisnis saja yang berhubungan dengan pergerakan ekonomi, namun juga kesehatan, pendidikan, dan semua sendi kehidupan yang terpaksa harus berubah mengikuti keadaan.<\/p>\n\n\n\n

Bagi pelaku bisnis, ini tentunya pukulan berat. Tidak terkecuali bagi saya yang sempat goyah dan tidak yakin di awal pandemi menerpa Indonesia. Namun setelah berjalannya waktu, akhirnya saya bisa menarik banyak pelajaran yang mungkin akan berguna bagi pelaku bisnis lainnya.<\/p>\n\n\n\n

\"\"<\/figure>\n\n\n\n

Tentu saja hal ini akan tidak berguna bagi beberapa bisnis yang bergantung dengan mobilitas tinggi dan tidak bisa digantikan dengan pengalaman digital. Tapi apapun itu, sebagai founder dan pemilik bisnis, tentunya kita dituntut kreatif dan beradaptasi dengan keadaan secepat mungkin.<\/p>\n\n\n\n

Saatnya Go Digital<\/h2>\n\n\n\n

Hal pertama dan sebetulnya harus sudah dilakukan saat memulai bisnis adalah digitalisasi. Bisnis yang sedang berjalan, sudah go digital saat sebelum pandemi ataupun pandemi. Semudah memiliki social media yang bisa handle orderan, layanan pelanggan, dan akuisisi pelanggan baru. Untuk merchant tertentu, bisa bekerja sama dengan platform yang sudah eksis duluan untuk mendapatkan pelanggan baru.<\/p>\n\n\n\n

Memiliki website yang mudah ditemukan dan respon tinggi dalam feedback juga dibutuhkan. Jadi memudahkan orang lain mengenal bisnis kita secara online, yang bisa membantu konversi pipeline penjualan. Jangan lupa juga gunakan Whats App bisnis yang sudah di-upgrade yang membantu terhubung dengan pelanggan secara otomatis dengan API.<\/p>\n\n\n\n

Kelihatannya Go Digital ini mudah, tapi pada prakteknya tidak seperti itu. Karena sudah banyak sekali bisnis yang beroperasi secara digital dan tentunya kita harus mampu bersaing. Pasar yang tersedia saat pandemi seperti ini hanyalah pasar digital, yang secara angka tentunya Indonesia merupakan pasar yang besar. Sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan dengan baik.<\/p>\n\n\n\n

Siapkan Cash<\/h2>\n\n\n\n

Kasus umum yang terjadi saat pandemi terjadi adalah terlambatnya pembayaran gaji ke karyawan atau pembayaran ke vendor. Hal ini tentunya berkaitan dengan cash flow yang menjadi satu rangkaian panjang lingkaran bisnis. Karena apabila satu bisnis terdampak maka akan terdampak dengan bisnis lainnya yang berkaitan. Begitu juga masalah arus kas. Apalagi kalau kas kita sangat bergantung dengan pembayaran dari klien dan ada banyak pengeluaran yang tidak seimbang antara penerimaan dan pengeluaran. Akibatnya, operasional terganggu dan bisa kehabisan napas karena tidak memiliki cukup cash.<\/p>\n\n\n\n

Cara untuk mendapatkan cash adalah dengan melakukan peminjaman, bisa ke bank ataupun ke P2P Lending. Namun tentunya jika kita cukup yakin bisa mengembalikan tepat waktu dan sudah memiliki forecast revenue positif. Sehingga invoice yang kita miliki bisa dijaminkan untuk mengamankan sementara uang kas. Jangan lupa untuk memperbaharui forecast cashflow yang bisa memberikan gambaran, berapa banyak cash yang kita butuhkan. Paling tidak sampai akhir tahun ini.<\/p>\n\n\n\n

Efisiensi Tenaga<\/h2>\n\n\n\n

Berat memang rasanya kalau harus memangkas sumber daya manusia, apalagi kalau memang kita sedang membutuhkan. Tapi karena masa pandemi, kebutuhan operasional biasanya menjadi lebih sedikit dan beberapa sdm akan terasa berlebih. Hal yang harus kita lakukan tentunya mengevaluasi kebutuhan tenaga vs job desk. Karena jika pendapatan menurun, otomatis kegiatan usaha juga akan turun.<\/p>\n\n\n\n

Opsi lain selain melakukan pemberhentian pegawai adalah unpaid leave, yaitu memberhentikan sementara pegawai dalam masa waktu pendek yang tentunya tidak akan diberikan gaji. Berat memang, tapi opsi ini harus dilakukan jika perusahaan ingin tetap berjalan sampai pandemi berakhir.<\/p>\n\n\n\n

Apabila menggunakan opsi pemutusan hubungan kerja, tentunya harus sesuai masa berlaku kontrak kerja. Jadi tidak akan menimbulkan masalah yang berarti yang akan memberatkan perusahaan. Jika perusahaan bisa survive di masa pandemi, maka setelah pandemi kemungkinan akan bisa jadi lebih baik karena berhasil menangani krisis.<\/p>\n\n\n\n

Efisiensi Waktu<\/h2>\n\n\n\n

Waktu kerja saat pandemi sebetulnya akan menjadi lebih panjang. Karena aturan pemerintah, beberapa sektor terutama non esensial harus memberlakukan kerja dari rumah 100%. Terkadang ada banyak gangguan saat bekerja di rumah dan tentunya tidak maksimal. Hal inilah yang terkadang membuat waktu kerja menjadi tidak fleksibel, sehingga harus ditentukan waktu efektif bekerja supaya menjadi lebih efisien.<\/p>\n\n\n\n

Gunakan jadwal dan pantau serta komunikasi di jam kerja. Waktu kerja seharusnya bisa menjadi lebih praktis karena biasanya hanya akan fokus membahas pekerjaan. Berbeda dengan jam kerja saat di kantor yang waktunya terkadang habis hanya untuk ngobrol dan bersenda gurau.<\/p>\n\n\n\n

Jika waktu bekerja saat di rumah sudah efisien dan delivery nya sudah sesuai kebutuhan, tentunya akan memberikan waktu lebih banyak bagi staf di rumah untuk bisa melakukan hal lain di luar pekerjaan, melakukan hobinya misalnya. Karena penting juga untuk kesehatan mental karena merasa bosan bekerja di rumah.<\/p>\n\n\n\n

Efisiensi Biaya<\/h2>\n\n\n\n

Hal yang paling penting dari semuanya pada saat masa pandemi adalah menekan biaya sekecil mungkin. Mulai dari biaya operasional, pengeluaran rutin, dan gaji seluruh staf. Setelah kita melakukan efisiensi tenaga dan waktu, seharusnya biaya juga menjadi turun.<\/p>\n\n\n\n

Mulai dari kantor yang bisa ditutup karena full 100% bekerja dari rumah, sampai biaya sdm yang sudah dikurangi. Pengeluaran kecil atau besar yang tidak perlu juga harus dievaluasi karena setiap rupiah tentunya menjadi penting. Jika sudah berhasil melakukan banyak efisiensi biaya dan mempertahankan pengeluaran seminimal mungkin, paling tidak kita bisa bertahan sampai akhir tahun. Lalu kemudian dievaluasi lagi untuk strategi bertahan berikutnya, jika memang pandemi belum berakhir juga.<\/p>\n\n\n\n

Persiapan Jangka Panjang<\/h2>\n\n\n\n

Ini yang paling penting. Atur strategi tidak hanya dalam jangka waktu pendek saja, namun juga jangka panjang. Karena ternyata pandemi tidak berakhir dalam satu dua bulan saja, bahkan bisa diperkirakan sampai 3 tahun. Jadi yang harus dilakukan adalah beradaptasi.<\/p>\n\n\n\n

Lakukan planning dalam 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dan seterusnya. Tentunya ini adalah langkah strategis bagaimana keadaan pandemi yang disesuaikan dengan kondisi perusahaan saat ini. Jika diperlukan, tentunya kita harus mengambil langkah penting dan berat.<\/p>\n\n\n\n

Mulai dari membuat produk baru yang bisa hybrid atau pivot sekalian, efisiensi jangka panjang yang mengakibatkan pemberhentian pegawai, dan mulai mengganti strategi yang sudah ada. Hal-hal tersebut harusnya sudah direncanakan dari sekarang, karena seperti yang kita tahu bahwa pandemi belum menampakkan titik akhirnya.<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

Sudah lebih dari setahun kita berada di masa pandemi. Sudah 2x lebaran Idul Fitri (dan Idul Adha) yang kita alami dengan suasana prihatin. Namun keadaan tidak kunjung membaik. Apalagi sektor bisnis yang berdampak. Sebut saja beberapa industri pariwisata dengan perusahaan…<\/p>\n

\n
READ MORE<\/a><\/div>\n","protected":false},"author":1,"featured_media":350,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"_genesis_hide_title":false,"_genesis_hide_breadcrumbs":false,"_genesis_hide_singular_image":false,"_genesis_hide_footer_widgets":false,"_genesis_custom_body_class":"","_genesis_custom_post_class":"","_genesis_layout":"","footnotes":""},"categories":[2],"tags":[],"class_list":{"0":"post-337","1":"post","2":"type-post","3":"status-publish","4":"format-standard","5":"has-post-thumbnail","7":"category-bisnis","8":"entry","9":"odd"},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/337"}],"collection":[{"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/users\/1"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=337"}],"version-history":[{"count":0,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/337\/revisions"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/media\/350"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=337"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=337"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/shintaries.id\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=337"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}