Minggu lalu, saya diundang oleh Media KBR untuk sharing-sharing mengenai Influencer Marketing di Radio, Youtube, dan juga Podcast mereka secara live (tapi bisa ditonton ulang). Seru deh, karena segmen Ruang Publik KBR ini ternyata disiarkan di 100 radio jaringan mereka. Ngga nyangka aja kalau ternyata ada banyak sekali pendengar di seluruh Indonesia, dilihat dari interaksi dan para penelpon dari berbagai daerah.
Maklum, sudah sejak lama saya beralih ke media digital dan jarang sekali mendengarkan radio. Tapi seru juga ngasi gambaran ke pendengar (yang kebanyakan masih konvensional) tentang Influencer Marketing. Mungkin beberapa taunya hanya sekedar endorse yang dilakukan oleh para selebgram, yang setiap kali mempromosikan produk umkm/online shop di media sosial. Tapi ternyata, Influencer Marketing ini sudah menjadi hal yang lumrah digunakan sebagai strategi marketing untuk brand kecil maupun brand besar di Indonesia.
Penasaran saya ngobrolin apa aja di Ruang Publik KBR tentang Tren Influencer Marketing, bisa nonton siaran ulangnya di Youtube atau Podcast yaa. Buat yang males dengerin, saya tulis juga script pertanyaan dan jawaban saya. Kalau ada yang mau ditanyain, boleh lah kita ngobrol di kolom komentar yaa ^^.
Mungkin, pertama kita mau tau dulu nih, apa sih definisi dari Influencer Marketing?
Baiklah, tentunya sebelum membahas lebih dalam, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu influencer marketing.
Influencer marketing adalah salah satu bagian dari digital marketing yang menggunakan pemengaruh, KOL, selebgram, selebriti dengan memanfaatkan channel yang mereka miliki di platform social media, untuk mencapai tujuan pemasaran dari sebuah brand.
Apa yang jadi latar belakang hadirnya influencer marketing?
Iyah, tentunya kehadiran media sosial di Indonesia dan semakin tumbuhnya jumlah pengguna media sosial serta kemudahan untuk menciptakan konten kreatif menjadikan influencer marketing menjadi salah satu pilihan brand untuk memasarkan produknya
Sejak kapan tren Influencer Marketing ini populer khususnya di Indonesia?
Influencer marketing di Indonesia sebetulnya sudah ada sejak jaman media sosial hadir di Indonesia, seperti blog, youtube, namun karena penetrasi internet yang cukup tinggi terutama di generasi z dan generasi alpha, serta hadirnya berbagai macam platform, menjadikan tren influencer marketing ini populer.
Lalu, apa yang menjadi pembeda antara Influencer Marketing dengan iklan konvensional?
Tentu saja yang pertama adalah media yang digunakan, yang kedua adalah budget yang lebih murah tergantung dengan objektif dari kampanye pemasaran itu sendiri, dan yang terakhir adalah target marketnya.
Apa saja platform yang sering digunakan oleh Influencer Marketing? Mana yang paling efektif secara data?
Dari segi pengguna, tahun ini tentunya tiktok dan Instagram yang masih menjadi platform dengan pengguna terbanyak. Keduanya menjadi platform yang sering digunakan untuk melakukan kampanye influencer marketing. Untuk melihat mana yang paling efektif dari segi keberhasilan, tentunya harus dilihat dulu objektifnya. Jika ingin konversi bisa menggunakan tiktok yang sudah ada fitur toko yang terkoneksi dengan akun influencer, atau jika pemasaran masih di tingkat awareness, tentunya Instagram masih sangat efektif.
Lalu, seperti apa sih jenis-jenis Influencer yang ada di media sosial?
Kita mengenal ada beberapa tier untuk menggolongkan influencer, ini dilihat dari berapa banyak followers yang mereka punya di channel media sosial. Strategi inilah yang kemudian dipakai, apakah menggunakan mega influencer dengan follower 1 juta ke atas, kemudian kita juga mengenal makro dengan follower 100 ribu sampai 1 juta, mikro dengan follower 10k – 100k dan nano influencer dengan follower dari 500 – 10K.
Jika dikaitkan dengan perilaku konsumen, bagaimana pengaruh Influencer Marketing ini dengan banyaknya pengguna media sosial di Indonesia?
Menurut data dari we are social, 34% dari pengguna media sosial ternyata mengikuti para influencer dan 37% pengguna juga memilih untuk mendapatkan rekomendasi dari media sosial. Jadi hal ini tentunya memengaruhi konsumen bagaimana mereka menemukan sebuah brand dan mencari sebuah rekomendasi baru untuk mencari keputusan dalam membeli sesuatu.
Bagaimana sebuah brand memilih influencer yang tepat untuk kampanye Influencer Marketing?
Pertama tentunya harus menentukan objektifnya terlebih dahulu, apakah itu awareness, engagement, atau konversi. Karena dari objektif ini, kita dapat menentukan strategi influencer yang akan kita gunakan. Tentunya jika awareness kita akan menggunakan mega, jika ingin mendapatkan interaksi kita menggunakan makro dan untuk konversi kita menggunakan mikro karena scope mereka lebih kecil dan lebih erat dengan para pengikutnya.
Lalu, cara untuk mengevaluasi kesuksesan kampanye Influencer Marketing ini bagaimana?
Untuk mengukur kesuksesan dari influencer marketing, ada metric yang bisa dijadikan ukuran, seperti jumlah impresi, jumlah view, jumlah komen, dan jumlah penjualan yang didapatkan dari kampanye influencer marketing
Beberapa waktu yang lalu, pandemi Covid 19 melanda, bagaimana dampaknya terhadap Influencer Marketing?
Influencer marketing memberikan dampak yang berbeda dari setiap industry. Seperti yang kita tahu pada saat pandemic orang tidak keluar rumah, sehingga industry travel, kecantikan (makeup) tentunya berpengaruh. Sedangkan industry lain seperti ecommerce, provider, fmcg justru meningkat seiring dengan kebutuhan orang orang di masa pandemi.
Dan hal lainnya yang membuat meningkat adalah penggunaan media sosial yang menjadikan waktu orang berada di media sosial lebih banyak, sehingga banyak brand yang tadinya menggunakan konvensional seperti OOH mulai merambah ke influencer marketing
Seperti apa regulasi dalam Influencer Marketing? Bagaimana peran pemerintah dalam hal ini?
Sebetulnya belum ada regulasi resmi yang mengatur bagaimana influencer marketing dijalankan. Tidak seperti iklan di televisi misalnya yang mengatur jam tayang produk produk tertentu.
Hanya saja kita sering melihat ada banyak kasus yang merugikan masyarakat karena produk tersebut dipromosikan atau melibatkan influencer, disitulah kemudian pemerintah ikut terlibat dalam hal ini mungkin kepolisian, bpom, dan pihak pihak terkait berperan serta.
Suatu brand dalam melakukan kampanye, pasti memikirkan juga Return of Investment (ROI). Bagaimana cara mengukur ROI dalam kampanye Influencer Marketing?
Betul, setiap marketing pasti kita membutuhkan data ROI untuk menentukan kampanye tersebut efektif atau tidak. Di influencer marketing, kita dapat mengukurnya dengan membagi budget dengan hasil view, hasil komen, hasil impresi yang didapat. Istilahnya adalah cost perview, cost per engagement, cost perkomen, cost per reach, cost per impresi. Semakin kecil hasilnya tentu saja semakin baik.
Lalu, bagaimana kolaborasi antara brand dan influencer dalam kampanye Influencer Marketing? Seperti apa prakteknya?
Tentunya ada beberapa strategi kolaborasi yang bisa kita jalankan Bersama influencer. Kita bisa menggunakan strategi soft review, sponsorship, live show, tap link, afiliasi
Brand apa saja yang cocok untuk memakai Influencer Marketing ini?
Secara industry, brand yang cocok adalah brand yang memiliki target market dari millennial, gen z sampai generasi alpha. Karena sesuai data, ketiga generasi ini adalah generasi yang paling aktif berada di media sosial. Sehingga jika sebuah brand memiliki target market yang sama, maka tentunya mereka cocok menggunakan influencer marketing.
Bagaimana tips-tips cara menghindari kesalahan umum dalam praktik Influencer Marketing?
Yang pertama adalah jangan hanya melihat dari segi follower saja, kita juga harus dapat menganalisis bagaimana performance influencer tersebut dengan konten organic dan sponsor, karena kedua hal tersebut akan jauh berbeda.
Yang kedua adalah gunakan persona influencer yang sesuai dengan target market dari sebuah brand.
Yang terakhir adalah mengukur hasil dari kampanye influencer yang kita lakukan.
Kita juga ingin tahu tentang Hiip Indonesia nih. Bisa diceritakan tentang latar belakang hadirnya Hiip?
Iya, hip sendiri adalah perusahaan regional yang kantor pusatnya di singapur, kemudian berekspansi ke Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia melalui singapur dan juga philipin. Sejak 2019 hiip hadir di Indonesia untuk membantu para brand menjalankan influencer marketing di Indonesia.
Bagaimana cara kerja Hiip Indonesia dalam menghubungkan influencer dengan brand?
Kami memiliki platform yang dapat menganalisis secara cepat dan real dari performance setiap influencer sehingga hasil jangkauan akan lebih besar karena pemilihan influencer yang tepat. Selain itu hip juga memiliki platform end to end yang dapat digunakan oleh brand, dari memilih influencer, menjalan campaign, mengecek draft dan mengukur secara cepat hasilnya sampai report yang sudah ada di dalam dashboard.
Apa saja keuntungan yang bisa didapat oleh influencer dan brand melalui Hiip Indonesia?
Kami memiliki database influencer sekitar 6000+ yang tentunya dapat memberikan banyak pilihan bagi brand yang inigin menjalankan kampanye influencer marketing. Selain itu, service kami juga lengkap, kami memiliki tim operasional yang akan menjalankan campaign dari brand dari awal sampai akhir, dan brand tentunya dapat melihat secara real time hasil kampanye melalui dashboard hiip.
Seperti apa tantangan dalam praktek Influencer Marketing ini versi Hiip Indonesia?
Tentunya ini terkait dengan supply dan demand ya, semakin banyak brand yang menggunakan influencer marketing dalam strateginya, semakin banyak juga kebutuhan influencer. Walaupun jumlah influencer ada puluhan ribu di Indonesia, menemukan influencer yang tepat juga sebuah tantangan. Karena tidak semua influencer bisa cocok dengan kebutuhan kampanye sebuah brand.
Apa prediksi tren Influencer Marketing selanjutnya versi Hiip Indonesia?
Tentunya akan semakin meningkat diiringi dengan pertumbuhan pengguna sosial media. Dan tren berikutnya adalah semakin banyak brand konvensional yang akan menggunakan influencer marketing untuk mempertahan eksistensinya mereka di generasi z dan juga alpha. Apalagi kedua generasi tersebut sudah mulai jarang menonton tv, sehingga influencer marketing ini akan menjadi strategi yang harus dilakukan (must have) bukan hanya bagus jika digunakan.
Apa saja pesan dan saran yang dapat diberikan kepada pendengar terkait tema kita?
Jika para pendengar adalah seorang brand owner, mulailah menggunakan influencer marketing sebagai salah satu strategi pemasaran. Tentukan objektif kampanye, dan gunakan influencer yang tepat sehingga tentunya akan menghasilkan keberhasilan dalam kampanye influencer marketing. Bagi pendengar yang ingin menjadi content creator dan influencer, mulainya posting hal positif tentang edukasi, tips, kegiatan, dan tema yang fokus serta konsisten dalam membuat konten yang bermanfaat.
closing statement
influencer marketing bukanlah sesuatu yang baru, influencer akan selalu ada. Yang berbeda hanya medianya saja.
Leave a Reply