Siapa sih yang ngga mau dapet uang cash keras tanpa perlu syarat ini itu dengan mengikuti BIP Bekraf? Apalagi buat usaha/startup yang baru memulai atau bahkan sekarang sedang butuh bantuan financial. Jaman pandemi sekarang ini, CASHFLOW adalah RAJA diluar apapun. Jadi penting banget buat mendapatkan cash untuk bisa napas panjang.
Nah, salah satu caranya adalah mendapatkan bantuan dari pemerintah melalui Kemenparekraf. Dulu adalah Bekraf sebagai penyelenggara BIP yang merupakan badan yang berdiri sendiri, namun sekarang digabung dengan Kemenparekraf. BIP ini membantu pendanaan untuk usaha dengan sektor tertentu, tanpa syarat tanpa tapi. Beneran saya ndak bohong.
Back in 2017, saya dan BP Network dulu adalah salah satu penerima bantuan yang disortir dari 1000+ badan usaha. Saya berhasil mendapatkan pendanaan yang jumlahnya sekitar 170juta rupiah untuk pengembangan platform BP Network, sewa server, dan sewa ruangan.

Dengan angka segitu, tentunya sangat membantu jalannya usaha sampai pada akhirnya saya bisa joint venture dengan startup dari Singapura dengan level Asia Tenggara. Semua berawal dari pendanaan yang didapatkan melalui BIP ini.
Tidak hanya karena ada tambahan dana yang lumayan saja, namun dengan dana tersebut, seberapa banyak kita dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan startup kita ke level berikutnya. Jadi jangan dikira nilainya yang kecil, namun rasakan manfaatnya yang akan membantu perusahaan kita growth dengan cepat.
Informasi pengumuman BIP biasanya ada di media startup, Grup Asosiasi Pelaku Usaha, dan media sosial. Untuk tahun 2020, infonya bisa didapatkan melalui website BIP Kemenparekraf.
Lalu, bagaimana sih caranya bisa lolos dan menembus tahap demi tahap dan mengalahkan ribuan peserta lainnya. Berikut tips dari saya yang mudah-mudahan bisa membantu:
Pelajari Juknisnya dengan Seksama
Ini adalah hal yang paling penting, kalau tidak mau membaca dengan baik dan memahami kebutuhan aplikasi yang diperlukan, lebih baik mundur teratur. Karena saya sendiri mengikuti keseluruhan yang sudah ditetapkan oleh Juknis tersebut.
Jika sudah membaca dengan baik, mulai persiapkan satu-persatu jangan melewati tenggat. Sebaiknya memasukkan semua dokumen dan persyaratan seminggu sebelum tenggat waktu. Karena biasanya 3-5 jam sebelum tutup pasti sudah susah diakses.
Dokumen Yang Lengkap
Seperti biasa, hal yang selalu saya tekankan jika memiliki usaha adalah melengkapi semua persyaratan badan usaha. Begitu juga dengan BIP, kebutuhan dokumen yang lengkap itu mutlak. Ada yang kurang, tentu saja tidak akan lolos.
Bahkan sampai domisili dan lokasi usaha juga harus sesuai. Jadi buat yang memakai virtual office, pastikan lokasi juga bisa dikunjungi dan meminta ruangan tersendiri kalau sudah ada verifikasi usaha.
Dokumen apa saja yang diperlukan? Semua dokumen yang wajib ada jika kita mendirikan PT, CV, atau UD. Jangan lupa juga memiliki laporan keuangan sedari awal perusahaan berdiri walaupun belum profit. Semua harus transparan dan sesuai dengan data yang sebenar-benarnya.
Siapkan Proposal Yang Baik
Baik di sini bukan artian keren dan eye cactching. Justru harus berbentuk karya tulis yang lengkap dan sesuai dengan arahan Juknis. Semua ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar. Nah ribet nih kalo dulu pelajaran Bahasa Indonesianya ngga diperhatikan, karena pelajaran membuat proposal ini berguna banget.
Sesuai petunjuk di Juknis, proposal harus menggambarkan situasi usaha yang kita geluti. Mulai dari studi kelayakan bisnis, solusi bisnis, potensi pasar, model bisnis, sampai profil para founders nya.
Sebisa mungkin melampirkan semua data secara benar dan riset terlebih dahulu sebelum membuat proposal. Begitu sudah memiliki data lengkap, tingkat keberhasilan atau paling tidak lolos seleksi substansi akan semakin besar.
Jadi memahami bentuk bisnis yang kita buat, potensi pasar, impact yang bisnis kita, dan rencana ke depan akan menjadi salah satu hal penting yang menjadi penilaian.
Contoh Proposal BIP Bekraft
Saya sendiri menyelesaikan 16 halaman proposal sepertinya butuh waktu sekitar seminggu untuk bersemedi. Mulai dari riset, mengumpulkan data, dan mengolahnya menjadi sebuah proposal lengkap. Tepat 3 jam sebelum tutup saat upload dan setelahnya situs menjadi down. Makanya saran saya adalah menyelesaikan proposal jauh hari sebelum deadline.

Untuk contoh sebetulnya sudah banyak beredar karena proposal ini bentuknya sangat umum. Yang membedakan adalah tentu saja isinya menyesuaikan dengan bisnis yang sedang kita jalankan.
Bagian yang paling penting dan juga tercantum dalam Juknis untuk proposal adalah sebagai berikut:

- Latar Belakang. Ceritakan tentang asal mula perusahaan dan apa yang menjadi visi misi perusahaan yang dibangun. Lebih bagus lagi kalau mempunyai impact sosial ke masyarakat banyak. Gunakan bahasa yang Indonesia yang baku dan jelas.
- Maksud dan Tujuan. Jelaskan kenapa membuat proposal ini. Bisa menggunakan kata-kata: memberikan paparan mengenai bisnis dan kebutuhan mengenai modal kerja. Sehingga menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan bantuan insentif dari pemerintah.
- Bentuk Bantuan. Jelaskan secara singkat bantuannya akan dipergunakan sebagai apa.
- Kemanfaatan. Bisa dijelaskan secara detail tentang manfaat apa yang akan didapatkan jika mendapatkan pendanaan BIP ini.
- Studi Kelayakan Bisnis, yang didalamnya terdapat Analisis Bisnis. Analisis ini adalah riset mengenai potensi pasar yang ada dan berapa target yang ingin dicapai. Sehingga berdasarkan analisis tersebut, bisnis yang dijalankan memang layak untuk dilakukan karena potensinya yang besar.
- Solusi Bisnis Yang Ditawarkan. Ini merupakan penjabaran produk yang dibuat yang mengatasi masalah yang dihadapi. Buat secara ringkas, tidak bertele-tele, dan apabila ada mock up produk juga bisa ditampilkan.
- Tingkat Persaingan. Jangan lupa juga untuk riset mengenai kompetitor langsung/tidak langsung dan apa yang membedakan produk kita dengan kompetitor.
- Kebutuhan Modal. Sebutkan kebutuhan apa saja yang diperlukan untuk mengembangkan bisnis dengan target 2x – 5x lipat dari sekarang.
- Model Bisnis, Pengembangan Bisnis, dan Riset Produk. Jelaskan secara singkat, padat, dan jelas model bisnis yang dijalankan. Apakah B2B, B2C, atau malah C2C. Jelaskan juga rencana pengembangan bisnis dan hasil riset produk yang dibuat.
- Riwayat Hidup Pendiri Usaha. Yang ini wajib ada, karena dilihat banget siapa foundernya, background pendidikan, dan pengalaman kerja. Karena ini menjadi jaminan kesuksesan perusahaan yang kita bangun.
- Status Kesiapan Bisnis. Nah ini yang penting, apakah perusahaan sudah siap untuk bersaing di kompetisi atau masih dalam pengembangan. Sebaiknya (sesuai juknis) sudah berusia minimal setahun dan sudah beroperasi seminimal mungkin. Saya sendiri ikutan saat usia perusahaan kurang dari setahun dan menggunakan virtual office tapi bisa karena memang sudah beroperasi.
- Data Keuangan. Ini juga penting, apakah keuangan kita sehat dan tercatat dengan baik. Makanya harus banget punya laporan keuangan yang transparan dan direkam dengan baik.
- Pengajuan RAB. Ini bagian yang ditunggu-tunggu karena harus sesuai antara pengajuan dan realisasinya. Jadi buat sesuai kebutuhan dan budget juga tentunya tidak melebihi 200jt sesuai yang dianggarkan oleh pemerintah.
- Rencana Keberlanjutan Pemanfaatan Bantuan. Setelah menerima bantuan, paparkan juga apa saja hal yang akan dilakukan dan rencana ke depan. Jadikan bantuan BIP ini hal terpenting yang akan mampu membawa perusahaan kita menjadi lebih baik.
- Lampiran Proposal. Seperti hal yang disyaratkan, jangan lupa untuk melampirkan semua yang dibutuhkan.
DOWNLOAD CONTOH PROPOSAL BIP BEKRAF
Hal paling penting dari semua pengajuan BIP ini adalah kelengkapan dokumen dan juga analisis bisnis. Kalau semua oke dan melewati verifikasi, maka akan ada wawancara online/offline. Kemudian jika lolos interview, langkah selanjutnya adalah visit kantor. Pastikan ada tempat untuk pertemuan walau lokasinya adalah virtual office. Setelahnya, akan diumumkan dan diundang untuk ttd surat kesepakatan dan dana akan langsung ditransfer ke rekening bank milik pemerintah.
Prosesnya bisa dibilang cepat asalkan semua data yang kita miliki dan siap untuk dilakukan penilaian. Kalau dana sudah masuk dan dipakai, jangan lupa untuk menyimpan buktinya dan melapor setiap tahun untuk perkembangan bisnis. Gudluck ya untuk yang ikutan ^^.
Terimakasih atas tips nya Kak, sangat bermanfaat sekali
Kalau kita anggota koperasi apakah badan usahanya koperasi
Kalo koperasi bukan badan usaha yang dimaksud untuk pendanaan BIP. Harus yang bentuknya CV atau PT.
Terimakasih tips nya
assalamualaikum wr.wb.
untuk tipsnya sangat membantu.
akan lebih membantu jika ada ruang konsultasi khusus untuk pengajuan proposal bip.
terimakasih